Denpasar - Dilatar belakangi pengalaman pribadi yaitu sulit mendapatkan tiket untuk pulang ke kampung halamannya di Nusa Penida, seorang pemuda asli Nusa Penida bertekad untuk menciptakan suatu solusi yang bisa memudahkan pemesanan tiket tanpa perlu antri dan membantu para calon penumpang untuk merencanakan liburannya agar tidak terjadi overbudget. Tahun 2018 terlahir suatu startup yaitu Penidago yang menawarkan solusi pembelian tiket fast boat secara online melalui www.penidago.com .

Menurut I Putu Krisna, pemuda kelahiran Desa Sakti Nusa Penida 19 April 1996, permasalahan ini sebenarnya baru mulai dirasakan setelah mulainya booming tren berwisata ke Nusa Penida dan Lembongan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. “ Tiket penyebrangan ke Nusa Penida seringkali tidak pasti ketersediaannya, disamping kurangnya transparansi harga, ketidak konsistensi harga juga ikut meyebabkan banyak wisatawan yang akan berkunjung ke Nusa Penida dan Lembongan mendapatkan harga yang diluar ekspetasi” , terang pemuda yang menamatkan pendidikan terakhirnya di D3 Teknik Elektro Politeknik Negeri Bali pada tahun 2017 .

“Sejak pertama kali diluncurkan, fokus Penidago adalah ingin memberikan solusi mempermudah pembelian tiket fast boat tidak hanya untuk orang lokal Nusa Penida tetapi juga untuk para wisatawan baik dalam negeri maupun mancanegara, sehingga para wisatawan bisa berkunjung ke Nusa Penida dan Lembongan dengan nyaman tanpa perlu khawatir kehabisan tiket serta mendapat harga yang pasti”, lanjutnya.

"Penidago telah bekerjasama dengan 10 perusahaan penyedia layanan fast boat dan saat ini telah mampu melayani pemesanan tiket fast boat penyeberangan hingga 700 tiket per bulan dari Sanur ke Penida-Lembogan dan sebaliknya."

Bahkan, mereka menargetkan hingga akhir tahun 2019 bisa meningkatkan omzet penjualan hingga mencapai 1800 tiket per bulannya. Penidago mempunyai Visi menjadi salah satu perusahaan online travel yang mampu “Menjadi platform online booking tiket ke nusa penida nomor satu ”. Tidak hanya menyediakan tiket fast boat, tetapi juga menyediakan booking boat carter untuk ragam keperluan, paket tur, booking transportasi darat di Nusa Penida, hingga layanan antar jemput hotel-pelabuhan baik di Pulau Bali maupun di Nusa Penida dan Lembongan.

“ Penidago ingin menjadi salah satu startup lokal yang mampu mewarnai industri pariwisata Bali tetapi lebih jauh lagi dapat memberikan social impact kepada masyarakat lokal Nusa Penida pada khususnya. Sebagai pemuda asli Nusa penida, saya ingin menjadikan Penidago sebagai bagian dari pendukung pertumbuhan industri pariwisata di Nusa Penida dan sekitarnya.

Untuk mencapai itu banyak hal yang perlu kita tingkatkan. Perbaikan sistem booking, pengelolaan usaha yang baik, perluasan pasar, serta penambahan sumber daya manusia menjadi fokus kami saat ini. ” terang Krisna bersemangat.

Penidago merupakan salah satu startup yang masuk dalam nominasi 5 besar Lomba Ide Bisnis Kampoeng IT 2019 yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Industri Denpasar dan saat ini masuk dalam pembinaan Inkubator Bisnis Tohpati Balai Diklat Industri Denpasar. Tidak hanya itu, startup ini masuk dalam 15 besar NextDev 2019 untuk area Bali.

“ Inbis BDI Denpasar membantu Penidago merumuskan roadmap pengembangan bisnis serta menyediakan sarana dan prasarana pendukung seperti ruang kerja beserta peralatan kantor, bimbingan dan mentoring pengelolaan usaha, sehingga kami bisa lebih fokus dalam pengembangan bisnis kedepan.

Disamping itu disini kita juga bisa bertemu dengan startup lain yang memungkinkan kita untuk saling berkolaborasi”, jawabnya ketika ditanya kesan pertama kali bergabung dengan keluarga besar Inbis Balai Diklat Indutri Denpasar.